Hari Solidaritas Kemanusiaan:
Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional, yang diperingati setiap tanggal 20 Desember, merupakan bukti nilai fundamental dan universal solidaritas yang dicanangkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Hari ini merupakan seruan untuk persatuan dan pengingat akan tanggung jawab kita bersama dalam mengatasi tantangan global yang mendesak. Ketika kita menggali tujuan akan pentingnya hari ini, kita menemukan keterkaitan yang berlawanan dengan konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung, yang menggarisbawahi pentingnya tindakan kolektif baik dalam skala global maupun spesifik.
Tujuan dan Maknanya:
Resolusi Majelis Umum 60/209, tertanggal 22 Desember 2005, mengidentifikasi solidaritas sebagai nilai fundamental yang mendasari hubungan antar bangsa di abad kedua puluh satu. Pengakuan ini berujung pada dicanangkannya tanggal 20 Desember sebagai Hari Solidaritas Manusia Internasional. Hari ini menjadi katalisator inisiatif global dan kebijakan nasional yang mendukung solidaritas ekonomi, khususnya dalam mengatasi tantangan yang tidak dapat diatasi dengan baik oleh pemerintah atau pasar.
Tahun lalu, pada tanggal 20 Desember, Hari Solidaritas Manusia Internasional 2022 ditandai dengan seruan untuk "Mengejar upaya membangun solidaritas dalam komunitas internasional" pada tanggal 20 Desember di UNHQ, merayakan persatuan, kebaikan, dan keberagaman. Di dunia yang sedang bergulat dengan kemiskinan, kelaparan, konflik, dan degradasi lingkungan, solidaritas global menjadi suatu keharusan, melampaui batas negara dan mempersatukan bangsa. Gerakan hashtag, termasuk #SolidarityDay, #20December, #HumanSolidarityDay, #TheWorldWeWant, #PromotingSolidarity, dan #LeaveNoOneBehind, memperkuat pentingnya hari peringatan ini. Upaya kolektif ini menandakan komitmen negara-negara untuk bekerja sama demi dunia yang lebih adil dan setara.
Keterkaitan Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional dengan Konflik Israel-Palestina:
Konteks sejarah Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional bersinggungan dengan konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung, khususnya dalam rangka memperingati Hari Solidaritas Internasional dengan Rakyat Palestina pada tanggal 29 November. Pameran bertajuk "Palestina – Tanah dengan Rakyat" dimulai dari Tanggal 29 November 2023 hingga 8 Januari 2024, di UNHQ, memperingati Nakba Palestina dan menyoroti perjuangan abadi yang dihadapi rakyat Palestina.
Pameran ini dengan jelas menggambarkan peristiwa-peristiwa bencana selama perang Arab-Israel tahun 1948, yang menekankan pada pengungsian paksa lebih dari separuh penduduk Palestina. Perjalanan visual ini mencakup periode sebelum Nakba, Nakba, dan pasca-Nakba, selaras dengan pengalaman tragis jutaan orang yang masih menjadi pengungsi. Perang Gaza pada tahun 2023, yang oleh Sekretaris Jenderal PBB disebut sebagai “bencana kemanusiaan”, semakin menggarisbawahi pentingnya mengatasi konflik yang telah berlangsung lama ini.
Ini salah satu video pamerannya. Video ini milik kesaksian Abdullah Abdulkader Jaber, Korban Selamat Pembantaian Al-Dawayima 1948 (Kredit: NOUR, Nadia Saah dari Project 48, Institute for Middle East Understanding)
“Kami ada” oleh Edward Said, Profesor dan Intelektual Palestina-Amerika (Kredit: Institute for Middle East Understanding)
Untuk menonton lebih banyak video pameran ini, silakan klik tautan ini: https://www.un.org/unispal/palestine-a-land-with-a-people/
Mengapa Memperingati Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional?
Perayaan Hari Solidaritas Manusia Internasional berakar dari keyakinan bahwa mendorong budaya solidaritas dan berbagi merupakan bagian integral dalam pengentasan kemiskinan. Resolusi 57/265, tertanggal 20 Desember 2002, mengarah pada pembentukan Dana Solidaritas Dunia pada bulan Februari 2003. Dana perwalian Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa ini bertujuan untuk memberantas kemiskinan dan mendorong pembangunan manusia dan sosial, khususnya di antara populasi yang paling rentan.
Pencanangan Hari Solidaritas Manusia Internasional pada tahun 2002 ditandai dengan pernyataan dari Ketua Komite Kedua dan presiden Dewan Ekonomi dan Sosial. Dengan menekankan pentingnya peran solidaritas dalam mencapai Tujuan Pembangunan Milenium, para pemimpin ini menegaskan kembali komitmen untuk membangun solidaritas dalam komunitas internasional.
Ajakan Untuk Terlibat!
Rayakan Persatuan Kita dalam Keberagaman
Rangkul dan rayakan keberagaman yang memperkaya komunitas global kita.
Terlibat dalam Diskusi
Mendorong diskusi mengenai konsep solidaritas yang beragam, mendorong pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai dimensi solidaritas.
Sadarkan Masyarakat
Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya solidaritas dalam membangun hubungan yang bermakna antara individu dan komunitas.
Pimpin Aksi untuk Masalah Global
Mendorong keterlibatan proaktif dalam mengatasi permasalahan global, dengan menekankan bahwa tantangan yang dihadapi oleh seseorang menjadi perhatian semua orang di dunia yang saling terhubung.
Diskusikan SDG
Terlibat dalam perdebatan yang berfokus pada cara untuk meningkatkan solidaritas untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, khususnya yang menekankan pada pengentasan kemiskinan.
Ciptakan Platform untuk Solidaritas
Membangun dan berpartisipasi dalam platform yang memfasilitasi gerakan solidaritas global untuk mengatasi tantangan saat ini secara efektif.
Praktik Bisnis yang Bertanggung Jawab
Mendorong dunia usaha untuk melakukan operasi dengan fokus pada tujuan sosial, lingkungan, dan komunitas, sehingga berkontribusi terhadap perbaikan masyarakat.
Komitmen Pemerintah
Mengingatkan pemerintah akan komitmen mereka terhadap perjanjian internasional, dan mendesak mereka untuk menjunjung perjanjian tersebut dalam semangat solidaritas global.
Membangun Kemitraan
Mengembangkan kemitraan berdasarkan kepentingan bersama dan solidaritas bersama, membina kolaborasi yang melampaui batas.
Perluas Lingkaran Kepedulian
Mendorong individu untuk memperluas lingkaran perhatian mereka melampaui generasi saat ini, meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap kesejahteraan masa depan.
Kontribusi Pribadi
Ciptakan dana yang memungkinkan individu menyumbangkan sejumlah kecil uang setiap tahunnya, memberikan cara nyata bagi masyarakat untuk berkontribusi demi perbaikan kehidupan orang lain secara pribadi.
Berinvestasi dalam Keamanan Masa Depan
Tekankan pentingnya berinvestasi pada masa kini demi keamanan masa depan, dengan menyadari bahwa tindakan yang diambil saat ini mempunyai dampak yang luas bagi generasi mendatang.
Kesimpulan:
Saat kita memperingati Hari Solidaritas Kemanusiaan Internasional pada tanggal 20 Desember, marilah kita merayakan persatuan dalam keberagaman dan mengakui tantangan yang dihadapi negara-negara, termasuk konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung. Dengan terlibat secara aktif dalam diskusi, meningkatkan kesadaran, dan mengambil tindakan yang berarti, kita dapat berkontribusi pada gerakan solidaritas global yang mengatasi masalah-masalah global yang lebih luas dan konflik-konflik tertentu, yang pada akhirnya berupaya menuju dunia yang lebih adil, setara, dan berkelanjutan untuk semua.
Komentarze