top of page

Hasil Pencarian

268 item ditemukan untuk ""

Postingan Blog (123)

  • Kemenhub Perkuat Regulasi Penerbangan Berkelanjutan untuk Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK)

    Strategi Masa Depan Industri Penerbangan Indonesia yang Berkelanjutan Industri penerbangan Indonesia, yang merupakan penyumbang signifikan emisi gas rumah kaca (GRK), sedang dipersiapkan untuk menghadapi perubahan regulasi besar-besaran. Dalam upaya menyelaraskan sektor penerbangan dengan praktik keberlanjutan lingkungan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana memperkuat regulasi untuk mengurangi emisi GRK. Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam acara Hub Talks  bertajuk "Future Ready Aviation Professionals, Strategies for Achieving Indonesia Emas 2045" , di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu, 7 September 2024. Transisi Menuju Penerbangan Hijau: Mengurangi Emisi Gas Rumah Kaca Menteri Budi menekankan peran penting sektor penerbangan dalam kontribusi terhadap emisi GRK global. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian mendorong transisi dari bahan bakar fosil ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Implementasi konsep "green aviation" dan pengembangan "smart airport" menjadi langkah kunci dalam strategi pemerintah untuk mengurangi dampak lingkungan dari sektor penerbangan. Ungkap Menhub: " Kami di Kementerian Perhubungan berencana untuk memperkuat regulasi terkait keberlanjutan penerbangan, guna memastikan bahwa industri ini tidak hanya tumbuh secara ekonomi, tetapi juga sejalan dengan prinsip keberlanjutan lingkungan "   Kolaborasi dan Pengembangan SDM Selain perhatian terhadap lingkungan, Menhub Budi juga menekankan pentingnya kolaborasi dan pengembangan sumber daya manusia (SDM) dalam sektor penerbangan. Sebagai upaya membangun industri penerbangan yang kompetitif di masa depan, Kementerian berfokus pada upskilling para profesional penerbangan melalui transformasi digital, program pelatihan, dan sertifikasi. Bonus demografi Indonesia, dengan populasi usia produktif yang tinggi, merupakan peluang untuk membangun sektor penerbangan yang tangguh. Namun, menurut Menhub Budi, kunci keberhasilan adalah peningkatan kualitas SDM melalui literasi digital dan peningkatan keterampilan. Ujar Menhub: " "Dengan bonus demografi yang kita miliki, kita punya potensi besar untuk membangun industri penerbangan yang tangguh dan kompetitif. Kuncinya adalah dengan meningkatkan kualitas SDM kita melalui upskilling dan literasi digital," Penguatan Infrastruktur Digital dan Kerja Sama Internasional Ke depan, Kemenhub akan fokus pada peningkatan infrastruktur digital di bandara, peningkatan layanan penerbangan, penguatan kerja sama internasional, serta memperkuat kebijakan yang mendukung terciptanya ekosistem penerbangan yang inovatif, efisien, dan berkelanjutan. Semua ini dilakukan untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045 . Tambah Budi: "Ini semua adalah bagian dari upaya kita untuk memastikan bahwa visi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud," Dukungan Global dari ICAO Presiden International Civil Aviation Organization (ICAO) , Salvatore Sciacchitano, melalui video, memberikan apresiasi terhadap upaya Indonesia dalam memasukkan keberlanjutan dalam industri penerbangannya. Rencana pengembangan ibu kota baru, Nusantara, dengan desain yang ramah lingkungan, menjadi bukti komitmen Indonesia untuk maju. Kata Sciacchitano: "Fokus Indonesia pada transportasi yang cerdas dan berkelanjutan sedang mengubah bangsa ini. Ini menjadi contoh bagi negara lain, dan ICAO bangga bekerja sama dengan Indonesia,"  Presiden ICAO juga mencatat kontribusi Indonesia terhadap perlindungan lingkungan, program pelatihan bagi negara-negara berkembang, dan kehadiran pakar penerbangan Indonesia di Kantor Regional ICAO APAC, yang semuanya berdampak positif terhadap sektor penerbangan di kawasan Asia-Pasifik. Peningkatan Keselamatan dan Pelatihan SDM Direktur ICAO Asia-Pasifik , Tao Ma, memuji pencapaian Indonesia dalam mendapatkan skor Effective Implementation (EI)  yang baik dalam audit keselamatan penerbangan ICAO. Namun, ia menekankan perlunya peningkatan terus-menerus, terutama dalam hal pengembangan SDM. Menurutnya, peningkatan keselamatan penerbangan di Indonesia sangat bergantung pada pelatihan profesional secara berkelanjutan. Kata Tao: "Salah satu rekomendasi utama untuk meningkatkan keselamatan penerbangan di Indonesia adalah melalui pelatihan berkelanjutan bagi para profesional penerbangan,"

  • Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024: Pendekatan Kolaboratif untuk Mencapai Pertumbuhan Berkelanjutan

    Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024 Forum Keberlanjutan Internasional Indonesia atau Indonesia International Sustainability Forum (IISF) 2024, yang secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 5 September 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), menunjukkan komitmen Indonesia untuk mengatasi perubahan iklim dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Acara ini mengumpulkan para pemangku kepentingan dari seluruh dunia, termasuk pemerintah, sektor swasta, LSM, dan akademisi, untuk bertukar ide dan bekerja sama dalam menemukan solusi inovatif untuk menghadapi tantangan iklim. Visi Presiden Jokowi: Kolaborasi untuk Aksi Iklim Dalam pidato pembukaannya, Presiden Jokowi menekankan perlunya pendekatan kemanusiaan dan kolaboratif untuk mengatasi perubahan iklim secara efektif. Ia menyatakan bahwa upaya yang hanya didorong oleh ekonomi dan berfokus pada keuntungan serta kepentingan individu tidaklah cukup. Sebaliknya, kemitraan antara negara maju dan berkembang harus diperkuat untuk menciptakan ekonomi hijau yang tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Potensi energi hijau Indonesia sangat besar, dengan lebih dari 3.600 gigawatt sumber energi terbarukan yang bisa dimanfaatkan. Investasi Indonesia dalam proyek pembangkit listrik tenaga surya terapung di Waduk Cirata, yang terbesar di Asia Tenggara, adalah contoh nyata komitmen terhadap energi terbarukan. Selain itu, hutan bakau Indonesia yang luas, meliputi 3,3 juta hektar, berperan penting dalam penyerapan karbon, dengan kemampuan menyimpan karbon 8-12 kali lebih efektif daripada hutan hujan tropis. Namun, Jokowi menekankan bahwa kerja sama global sangat diperlukan untuk memaksimalkan potensi ini. Ia mendesak negara maju untuk berinvestasi dalam energi hijau dan berbagi teknologi guna meringankan beban keuangan negara-negara berkembang. Seruan Menlu Retno Marsudi untuk Investasi Hijau Pada hari kedua IISF 2024, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menyoroti pentingnya investasi hijau dalam pidato utamanya. Ia menegaskan bahwa energi terbarukan tidak hanya merupakan solusi lingkungan, tetapi juga pendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan Indonesia yang bercita-cita menjadi bagian dari pergeseran global menuju ekonomi rendah karbon, negara ini aktif menggunakan diplomasi untuk mendorong pembangunan berkelanjutan dan kerja sama global guna mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB serta Kesepakatan Paris. Retno memaparkan tiga prioritas untuk masa depan yang berkelanjutan: Investasi dalam Energi Hijau: Just Energy Transition Partnership (JETP) dan Asia Zero Emission Community (AZEC) adalah beberapa inisiatif Indonesia untuk mendorong energi hijau. Ia menyerukan agar teknologi hijau yang terjangkau diperlakukan sebagai barang publik. Mengembangkan Ekonomi Biru: Peta Jalan Ekonomi Biru Indonesia 2023-2045 bertujuan menghasilkan lebih dari USD 1,5 triliun dan menciptakan 30 juta lapangan kerja setiap tahun dengan fokus pada industri berkelanjutan seperti akuakultur dan perikanan hilir. Penyerapan Karbon: Sebagai salah satu negara dengan hutan hujan tropis terbesar, Indonesia berperan penting dalam menyerap emisi karbon. Negara ini telah menetapkan target ambisius untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih cepat. Kehutanan dan Agroforestri Berkelanjutan Salah satu acara sampingan penting di IISF 2024 adalah Warung Nusantara (Warnus), yang mempromosikan produk lokal ramah lingkungan dari Indonesia. Dalam acara ini, Koalisi Ekonomi Bumi (KEM) dan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan program mikrofinansial di kehutanan sosial. Inisiatif ini bertujuan memperkuat sistem agroforestri di komunitas pedesaan dengan memberikan akses mikrofinansial, membangun kapasitas, dan meningkatkan literasi keuangan digital. Kemitraan ini diharapkan memberikan dampak besar pada sektor kehutanan sosial di wilayah seperti Bali Barat dan Trenggalek. Dengan memberdayakan petani dan pengusaha lokal, program ini akan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan sambil menjaga kelestarian lingkungan. Pentingnya Rantai Nilai Kakao untuk Pertumbuhan Berkelanjutan Diskusi penting lainnya di IISF 2024 adalah mengenai rantai nilai kakao. Sebagai produsen kakao terbesar ketiga di dunia, Indonesia menghasilkan 700.000 ton per tahun, dengan 85% diekspor sebagai biji mentah. Forum ini menekankan perlunya beralih ke pemrosesan bernilai tambah, seperti produksi bubuk kakao, mentega, dan cokelat, yang berpotensi meningkatkan nilai ekspor hingga USD 3 miliar per tahun. Lebih dari 90% produksi kakao di Indonesia dikelola oleh petani kecil yang menggunakan metode agroforestri. Pendekatan pertanian berkelanjutan ini tidak hanya mendukung penyerapan karbon, tetapi juga meningkatkan keanekaragaman hayati dan ketahanan petani terhadap perubahan iklim. Kolaborasi yang efektif dan peningkatan kapasitas sangat penting untuk mewujudkan potensi penuh bioekonomi di sektor kakao. Beralih dari Ekonomi Ekstraktif ke Ekonomi Restoratif KEM menekankan perlunya mengalihkan investasi dari industri ekstraktif seperti minyak dan gas menuju ekonomi restoratif. Inovasi berbasis alam dan model bioekonomi menawarkan solusi nyata untuk tantangan lingkungan sambil menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan sosial. Gita Syahrani, Ketua KEM, menekankan bahwa masa depan Indonesia terletak pada pembangunan fondasi yang berkelanjutan melalui praktik restoratif ini, yang menggabungkan pertumbuhan ekonomi dengan perlindungan lingkungan. Kesimpulan Forum Keberlanjutan Internasional Indonesia 2024 menjadi platform penting untuk mendorong kolaborasi global dalam menghadapi tantangan iklim dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan. Dari seruan Presiden Jokowi untuk pendekatan kemanusiaan hingga penekanan Menteri Retno Marsudi pada investasi hijau serta inisiatif penting dalam kehutanan sosial dan agroforestri, IISF 2024 menyoroti peran Indonesia sebagai pemimpin dalam keberlanjutan. Melalui upaya kolektif dan kemitraan strategis, Indonesia membuka jalan menuju masa depan yang lebih hijau dan inklusif.

  • Investasi Besar China dalam Transisi Energi: Memimpin Pergeseran Global dengan $676 Miliar

    Investasi China dalam Transisi Energi China telah memposisikan diri sebagai pemimpin global dalam transisi energi, dengan membuat langkah signifikan untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil. Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan untuk mereformasi sektor energi, China telah melakukan investasi bersejarah sebesar $676 miliar (sekitar Rp 10 kuadriliun) dalam transisi energi. Investasi ini mewakili 38% dari total pengeluaran transisi energi dunia, menandai komitmen China terhadap masa depan yang berkelanjutan. Tujuan Transisi Energi China Pada 29 Agustus 2024, Administrasi Energi Nasional (NEA) China merilis buku putih yang menyoroti pencapaian dan rencana masa depan negara dalam sektor energi. Buku putih ini menguraikan dedikasi China untuk memajukan teknologi penyimpanan energi, mempromosikan konservasi energi, dan mendorong kerja sama energi hijau di bawah program Belt and Road Initiative (BRI). Kepala NEA Zhang Jianhua menekankan pentingnya melanjutkan reformasi sistem kelistrikan China dan menyerukan reformasi yang berorientasi pada pasar. Investasi dan Kepemimpinan Global Investasi China dalam transisi energi tidak tertandingi, dengan $676 miliar dialokasikan untuk berbagai inisiatif yang bertujuan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memperluas sumber energi terbarukan. Menurut BloombergNEF, investasi ini mencakup 38% dari total global, memperkuat posisi China sebagai pemimpin dalam transisi energi global. Pencapaian Energi Terbarukan China telah menetapkan target ambisius untuk memasang 1.200 gigawatt (GW) tenaga angin dan surya pada tahun 2030. Menariknya, negara ini berhasil mencapai target ini pada Juli 2024, enam tahun lebih awal dari jadwal. Perluasan energi terbarukan yang cepat ini menyoroti komitmen China untuk mencapai tujuannya dan berkontribusi pada upaya keberlanjutan global. Tantangan dan Ambisi Masa Depan Meskipun pencapaian signifikan ini, China menghadapi tantangan dalam mencapai tujuan energi dan lingkungan lainnya. Misalnya, negara ini bertujuan untuk mengurangi intensitas karbonnya sebesar 18% selama lima tahun hingga 2030. Untuk mencapai tujuan ini, China harus mengurangi emisi absolut sebesar 2% setiap tahun pada tahun 2024 dan 2025. Wakil Direktur Departemen Perencanaan NEA, Song Wen, menegaskan bahwa China tidak akan mengubah target puncak karbonnya, meskipun ada tantangan tersebut. Direktur Departemen Energi Baru NEA, Li Changjun, menambahkan bahwa China akan mempertimbangkan menetapkan tujuan energi terbarukan yang lebih ambisius berdasarkan kondisi nasional. Penutup Investasi besar China dalam transisi energi menegaskan perannya sebagai pemimpin global dalam memerangi perubahan iklim. Meskipun tantangan tetap ada, pencapaian awal China dalam mencapai target energi terbarukan dan reformasi berkelanjutan di sektor energi menandakan masa depan yang menjanjikan bagi negara tersebut dan dunia.

Tampilkan Semua

Event (80)

Tampilkan Semua

Halaman Lain (65)

  • Sustainability Reporting | Peterson Indonesia

    Jasa Pelaporan Keberlanjutan Peterson menawarkan sejumlah layanan untuk mendukung Anda membuat laporan keberlanjutan, yang juga disebut sebagai laporan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Laporan keberlanjutan adalah dokumen organisasi yang memberikan informasi tentang kinerja sosial, lingkungan, ekonomi, dan tata kelola perusahaan Anda. ​ Ini menyajikan nilai-nilai organisasi dan model tata kelola, dan menunjukkan hubungan antara strategi dan komitmennya terhadap ekonomi global yang berkelanjutan. Ini adalah penghubung antara orang-orang Anda, planet ini, dan keuntungan organisasi Anda. ​ Peterson menawarkan sejumlah layanan untuk mendukung pelanggan kami dalam hal ini. Ini termasuk: Strategi keberlanjutan: Mengembangkan atau meningkatkan strategi keberlanjutan perusahaan Anda Identifikasi dan keterlibatan pemangku kepentingan: Membangun atau meningkatkan dialog pemangku kepentingan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang apa yang penting bagi mereka Analisis materialitas: Mengidentifikasi topik material dan ruang lingkup laporan dengan berkonsultasi dengan pemangku kepentingan Anda Indikator Kinerja Utama (KPI): Mendefinisikan KPI dan menetapkan proses pengumpulan data untuk merancang laporan keberlanjutan Laporan keberlanjutan: Membuat laporan keberlanjutan untuk perusahaan Anda

  • Pest Control | Peterson Indonesia

    Jasa Pengendalian Hama Keyakinan untuk menawarkan layanan Pengendalian Hama, masalah penting dalam setiap langkah rantai pasokan, didasarkan pada pengetahuan kami yang luas tentang jaminan kualitas, manajemen risiko proyek, dan pengendalian bahaya. Pengetahuan ini dibundel di bawah nama merek Pengendalian Hama dan ditawarkan kepada pelanggan kami di seluruh dunia. Ini dianggap sebagai satu-satunya metode saat ini untuk menilai dan mengukur dampak lingkungan dari suatu produk atau aktivitas selama seluruh siklus hidupnya. ​ Dengan menentukan input bahan baku dan output dari emisi dan produk limbah sepanjang siklus hidup, Peterson dapat memberikan gambaran lengkap tentang dampak lingkungan total kepada pelanggan kami. ​ Peterson menawarkan pendekatan LCA berdasarkan prinsip dan kerangka kerja ISO 14040 dan 14044. Apa pun cakupan aktivitas Anda, tim ahli LCA kami akan memastikan klaim jejak produk Anda diverifikasi secara independen oleh pihak ketiga yang tepercaya.

Tampilkan Semua
bottom of page